Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

― Advertisement ―

spot_img

Suzuki Fronx SUV Terjangkau Dengan Fitur Premium

JAKARTA, 3 Juni 2025 – PT Suzuki Sales Indonesia secara resmi meluncurkan kendaraan terbaru mereka, Suzuki Fronx SUV terjangkau dengan fitur premium, pada akhir...
HomeEconomyPurbaya Kritik Pertamina “Malas-malasan” Bangun Kilang, DPR Diminta Perketat Pengawasan

Purbaya Kritik Pertamina “Malas-malasan” Bangun Kilang, DPR Diminta Perketat Pengawasan

Jakarta — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melontarkan kritik keras kepada PT Pertamina (Persero) terkait lambannya pembangunan kilang minyak baru. Menurutnya, persoalan ini bukan soal kemampuan negara, melainkan minimnya inisiatif dari manajemen Pertamina.

Dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Purbaya menegaskan bahwa janji pembangunan tujuh kilang sejak 2018 hingga kini belum juga terealisasi. “Jadi kilang itu bukan karena kita tidak bisa bikin, tapi Pertaminanya yang malas-malasan saja. Sejak 2018 dijanjikan tujuh kilang baru, sampai hari ini belum ada yang jadi,” kata Purbaya di Gedung DPR, Senayan, Senin (30/9).

Ia menambahkan, akibat keterlambatan tersebut Indonesia masih bergantung pada impor bahan bakar minyak (BBM) siap pakai, sebagian besar dari Singapura. “Setiap tahun kita impor puluhan miliar dolar, dan ini membuat subsidi energi terus membengkak. Padahal kalau kilang dibangun, beban APBN bisa jauh lebih ringan,” ujarnya.

Purbaya juga meminta DPR untuk lebih aktif mengawasi kinerja Pertamina, agar proyek pembangunan kilang strategis tidak terus tertunda. “Saya minta Komisi XI ikut mengawasi ketat. Kalau mereka tidak jalan-jalan, ya potong saja uangnya. Kalau perlu ganti Dirutnya. Jangan sampai publik terus menanggung biaya impor yang tinggi,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PAN, Ahmad Najib Qodratullah, menyatakan dukungan terhadap sikap tegas pemerintah. “Kami di DPR siap mendorong agar Pertamina mempercepat realisasi kilang. Ini bukan sekadar janji bisnis, tapi menyangkut kepentingan energi nasional,” kata Najib.

Sementara itu, anggota Komisi XI lainnya, Marwan Cik Asan dari Fraksi Demokrat, mengingatkan agar pemerintah tetap mempertimbangkan hambatan investasi yang kompleks. “Membangun kilang memang tidak mudah, butuh dana besar dan kerja sama global. Tapi kami sepakat, Pertamina tidak boleh berlama-lama menunda,” ujarnya.

Purbaya menegaskan pemerintah tidak akan tinggal diam. Ia memastikan koordinasi lintas kementerian dan DPR akan diperkuat untuk menekan Pertamina segera menjalankan mandat pembangunan kilang baru.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here