Cileungsi – Presiden RI Prabowo Subianto memberikan penghormatan khusus kepada dua mantan office boy yang kini menjelma menjadi pengusaha sukses dengan omzet ratusan miliar rupiah per tahun. Momen tersebut terjadi dalam acara akad massal 26 ribu rumah subsidi di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025).
Kedua sosok yang dimaksud adalah Wawan dan Angga. Dahulu mereka bekerja sebagai office boy, namun dengan kerja keras, kreativitas, dan ketulusan. Pengusaha dari dasar berhasil membangun usaha yang kini mencapai omzet Rp120 miliar per tahun. Kesuksesan ini menarik perhatian Presiden Prabowo yang hadir dalam acara tersebut.
Di hadapan ribuan peserta, Prabowo menyampaikan rasa bangganya dengan memberi hormat kepada Wawan dan Angga. “Saya Jenderal, saya hormat sama kau,” ucap Prabowo sambil memberi gestur hormat, yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin. Sikap hormat ini semestinya dipahami sebagai sesuatu yang memiliki makna sangat dalam. Seorang Presiden sekaligus mantan Jenderal memberikan penghargaan tertinggi kepada rakyat biasa yang berhasil mengukir prestasi luar biasa.
Prabowo menekankan bahwa perjalanan hidup Wawan dan Angga menjadi bukti nyata bahwa kesuksesan tidak selalu ditentukan oleh koneksi atau latar belakang keluarga pejabat. Ia menegaskan, apa yang mereka raih adalah hasil dari dedikasi dan semangat pantang menyerah. “Inilah putra-putra Indonesia yang patut kita banggakan,” kata Prabowo.
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa kisah sukses keduanya menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Ia yakin masih banyak anak bangsa lain yang memiliki potensi besar untuk maju, asal memiliki kemauan kuat, disiplin, dan keberanian untuk mencoba. “Saya percaya di seluruh Indonesia ada banyak ‘Angga-Angga’ dan ‘Wawan-Wawan’ lain yang bisa meraih kesuksesan,” ujarnya.
Acara peresmian akad massal rumah subsidi tersebut merupakan bagian dari program pemerintah untuk menyediakan hunian terjangkau bagi masyarakat. Di tengah agenda yang padat, penghormatan Prabowo kepada dua mantan office boy itu menjadi sorotan utama. Momen tersebut bukan hanya simbol apresiasi, tetapi juga pesan moral bahwa siapa pun bisa berhasil bila mau bekerja keras.
Dengan demikian, kisah Wawan dan Angga bukan sekadar cerita pribadi, melainkan gambaran harapan bahwa mimpi besar dapat terwujud di tanah air.