Parepare – PSIM Yogyakarta kembali menunjukkan ketangguhannya di laga tandang setelah menahan imbang tuan rumah PSM Makassar dengan skor 0-0 pada pekan ke-7 Super League 2025/2026. Pertandingan berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (26/9) malam, dengan atmosfer meriah dari ribuan suporter tuan rumah.
Jalannya Pertandingan
Sejak awal laga, PSIM tampil agresif meski berstatus tim tamu. Anton Fase menjadi aktor utama di lini depan dengan beberapa peluang berbahaya yang mengancam gawang PSM. Di menit ke-20, tendangan kerasnya dari luar kotak penalti memaksa Hilman Syah melakukan penyelamatan gemilang.
PSM tidak tinggal diam. Serangan balik cepat yang digalang Yakob Sayuri sempat membuat lini pertahanan PSIM kerepotan. Namun, barisan belakang Laskar Mataram tetap solid dengan disiplin tinggi menjaga area kotak penalti.
Memasuki babak kedua, intensitas permainan semakin meningkat. PSIM berusaha mencuri gol melalui skema bola mati, sementara PSM mencoba memanfaatkan dukungan publik Parepare untuk menekan lebih dalam. Hilman Syah, kiper PSM, kembali menjadi pahlawan setelah menggagalkan peluang emas Anton Fase di menit ke-72. Hingga peluit panjang dibunyikan wasit, skor 0-0 tidak berubah.
Dampak pada Klasemen
Tambahan satu poin dari laga ini membawa PSIM Yogyakarta naik ke posisi kedua klasemen sementara, menggusur Persija Jakarta. Hasil ini juga memperpanjang rekor impresif PSIM di laga tandang musim ini, di mana mereka belum sekali pun kalah.
Sementara itu, PSM Makassar harus puas dengan hasil imbang di kandang sendiri. Tim Juku Eja kini terancam tertinggal dari persaingan papan atas jika tidak segera menemukan konsistensi.
Sorotan Pemain
Anton Fase (PSIM): Menjadi motor serangan dengan kecepatan dan agresivitasnya. Meski gagal mencetak gol, ia menciptakan peluang terbanyak untuk tim tamu.
Hilman Syah (PSM): Kiper berusia 28 tahun ini tampil luar biasa dengan beberapa penyelamatan krusial yang menyelamatkan PSM dari kekalahan.
Reaksi Pelatih
Pelatih PSIM menyebut hasil ini sebagai bukti mentalitas kuat anak asuhnya di laga tandang. “Kami datang ke Parepare bukan hanya untuk bertahan, tapi juga menyerang. Hasil imbang ini kami syukuri, dan ini jadi modal positif ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih PSM mengakui kekecewaannya lantaran tim gagal memaksimalkan laga kandang. “Kami menciptakan peluang, tetapi kurang efektif di lini depan. Ke depan, ini harus segera dibenahi,” katanya.