Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

― Advertisement ―

spot_img

Bobby Serahkan 692 SK CPNS, Junjung Integritas dan Pelayanan

Medan, 28 Mei 2025 — Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan kepada 692 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan...
HomeAsiaAsia Jadi Panggung Baru: Apple Lipatkan Layar, VinFast Tancap Gas EV

Asia Jadi Panggung Baru: Apple Lipatkan Layar, VinFast Tancap Gas EV

Jakarta – Asia kembali menjadi magnet utama bagi industri global. Dari Silicon Valley hingga Hanoi, arah strategi perusahaan teknologi dan otomotif raksasa kini sama-sama mengarah ke kawasan ini. Apple, raksasa teknologi Amerika Serikat, tengah mempersiapkan lompatan baru dengan ponsel lipat. Sementara VinFast, produsen mobil listrik asal Vietnam, mencoba menancapkan taringnya di pasar Asia setelah hasil kurang menggembirakan di Amerika Serikat.

📱 Apple Lipat Layar, Lipat Peta Produksi

Laporan Financial Times menyebutkan Apple sedang menguji jalur produksi untuk ponsel lipat generasi pertama di Taiwan. Ponsel ini diprediksi akan menjadi produk ikonik baru setelah iPhone pertama kali meluncur lebih dari 15 tahun lalu.

Namun, yang lebih strategis adalah rencana pemindahan produksi massal ke India. Langkah ini bukan hanya soal biaya, melainkan strategi geopolitik rantai pasok. Selama ini, Apple sangat bergantung pada Tiongkok sebagai basis manufaktur. Ketegangan politik Beijing–Washington serta kebijakan proteksionisme membuat diversifikasi menjadi keharusan.

Bagi India, ini adalah momentum emas. Negeri dengan populasi lebih dari 1,4 miliar jiwa itu semakin meneguhkan diri sebagai hub manufaktur teknologi dunia. Pemerintah Narendra Modi bahkan gencar meluncurkan program “Make in India” yang memang dirancang untuk menarik pemain global sekelas Apple.

🚗 VinFast: Dari Amerika Berbelok ke Asia

Berbeda dengan Apple yang punya rekam jejak panjang, VinFast masih tergolong pemain baru. Perusahaan yang lahir di bawah payung konglomerasi Vingroup ini sempat mencuri perhatian ketika meluncur ke bursa saham AS pada 2023.

Namun, ekspansi ke Amerika Serikat tak berjalan mulus. Penjualan tidak sesuai target, infrastruktur pengisian daya belum siap, dan kompetisi dengan Tesla maupun BYD membuat VinFast harus berpikir ulang.

Kini, mereka memutar kemudi ke arah Asia. Fokus barunya adalah India, Indonesia, dan Filipina – pasar besar dengan kebutuhan kendaraan listrik yang terus tumbuh. Strategi VinFast tidak hanya menjual mobil, tetapi juga membangun ekosistem end-to-end:

  • Mendirikan pabrik manufaktur di negara target,

  • Mengembangkan jaringan stasiun pengisian daya (charging stations),

  • Menghadirkan layanan taksi listrik sebagai ujung tombak adopsi massal EV.

Dengan model ini, VinFast berharap bisa menciptakan “lingkaran hidup” kendaraan listrik, mirip dengan strategi BYD di Tiongkok.

Asia Jadi Pusat Tarik-Menarik Global

Fenomena Apple dan VinFast mempertegas bahwa Asia bukan lagi sekadar pasar konsumtif, melainkan pusat inovasi dan produksi.

  • Apple menjadikan India bagian dari strategi global rantai pasok teknologi.

  • VinFast menjadikan Asia Tenggara sebagai laboratorium ekosistem kendaraan listrik.

Tren ini mencerminkan perubahan besar: perusahaan global kini tidak bisa hanya melihat Asia sebagai pembeli, tetapi juga mitra produksi dan pusat pertumbuhan masa depan.

Implikasi ke Depan

  • Bagi Asia: semakin banyak investasi berarti penciptaan lapangan kerja, transfer teknologi, dan pertumbuhan ekosistem industri.

  • Bagi dunia: bergesernya rantai pasok dari Barat–Tiongkok ke Asia Selatan dan Asia Tenggara bisa mengubah peta geopolitik ekonomi.

  • Bagi konsumen: pilihan produk semakin beragam, dari smartphone premium hingga mobil listrik dengan harga lebih terjangkau.

Baik dengan layar yang bisa dilipat atau roda yang melaju tanpa emisi, arah bisnis global kini jelas. Semua jalan menuju Asia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here