Jakarta, 18 September 2025 – Pelantikan Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) di Istana Negara pada Selasa (17/9) langsung diwarnai sorotan publik. Di hari yang sama, Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) resmi melaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan penyalahgunaan dana hibah FIFA untuk pembangunan National Training Center (NTC) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kronologi Dana Hibah
2019–2020: FIFA mengucurkan hibah sebesar USD 5,6 juta (Rp85,6 miliar) untuk pembangunan NTC. Dana ini dikelola langsung oleh PSSI, tanpa melalui mekanisme kas negara.
2021–2023: Pembangunan dimulai di kawasan IKN dengan total anggaran tercatat Rp170 miliar.
Mei 2024: Laporan lapangan menyebutkan hasil fisik belum optimal. Proyek belum difungsikan, sementara nilai konstruksi ditaksir baru sekitar Rp20 miliar.
17 September 2025: Erick Thohir dilantik sebagai Menpora oleh Presiden Prabowo Subianto. Pada hari yang sama, MSBI melaporkannya ke KPK karena dianggap bertanggung jawab saat hibah dikelola, mengingat posisinya sebagai Ketua Umum PSSI pada periode itu.
Pernyataan Pelapor
“Ini menyangkut akuntabilitas penggunaan dana luar negeri. Dana hibah FIFA sebesar USD 5,6 juta seharusnya dikelola transparan, masuk ke kas negara, diaudit BPK, dan memiliki dasar hukum. Kenyataannya tidak ada mekanisme itu, sementara fisik di lapangan tidak sebanding dengan anggaran. Kami mendesak KPK segera memanggil Erick Thohir, bahkan bila perlu meminta klarifikasi dari Presiden Joko Widodo yang menjabat saat hibah diberikan,” ujar perwakilan MSBI.
Kondisi Fasilitas NTC
Berdasarkan perbandingan antara kebutuhan standar pusat pelatihan dan kondisi lapangan, pembangunan NTC diduga belum selesai dan jauh dari target.
Kategori Fasilitas | Seharusnya Ada (Rp170 miliar) | Kondisi Terlapor (~Rp20 miliar) |
---|---|---|
Lapangan utama standar FIFA | 1 lapangan internasional dengan pencahayaan | Ada, tapi kualitas terbatas, belum standar FIFA |
Lapangan pendukung | 2–3 lapangan tambahan (alami & sintetis) | Hanya 1 lapangan sederhana |
Asrama atlet | Gedung 50–100 kamar, ruang makan, lounge | Belum ada asrama layak |
Fasilitas medis & recovery | Klinik, gym, kolam pemulihan | Tidak tersedia |
Ruang kantor & meeting | Gedung administrasi untuk PSSI & pelatih | Bangunan terbatas, belum difungsikan |
Tribun kecil penonton | Kapasitas 1.000–2.000 orang | Belum ada |
Infrastruktur pendukung | Jalan akses, parkir, listrik, air | Sebagian terbatas, utilitas belum optimal |