Kathmandu – Gelombang protes besar yang melanda Nepal berujung pada tragedi yang menimpa keluarga mantan Perdana Menteri Jhala Nath Khanal. Istrinya, Rajyalaxmi Chitrakar, menjadi korban saat rumah pasangan tersebut dibakar massa dalam kerusuhan yang terjadi awal pekan ini.
Sejumlah media internasional sempat memberitakan bahwa Rajyalaxmi tewas terbakar. Namun klarifikasi terbaru dari pihak rumah sakit memastikan informasi itu tidak benar. Rajyalaxmi masih hidup, meski dalam kondisi kritis akibat luka bakar serius, dan kini dirawat intensif di Kirtipur Burn Hospital, Kathmandu.
“Pasien masih dalam kondisi kritis, namun ia menerima perawatan penuh dari tim medis kami,” kata seorang dokter rumah sakit Kirtipur, Jumat (12/9).
Protes Gen-Z Meluas
Kerusuhan dipicu oleh demonstrasi generasi muda Nepal—dikenal sebagai Gerakan Gen-Z—yang menolak pembatasan media sosial dan mengecam korupsi elit politik. Aksi yang awalnya berlangsung damai, berubah menjadi kekerasan dengan pembakaran gedung parlemen, kantor pemerintah, hingga kediaman sejumlah pejabat tinggi.
Tekanan massa membuat Perdana Menteri K. P. Sharma Oli akhirnya mengundurkan diri. Menurut sumber Reuters, kemungkinan besar mantan Ketua Mahkamah Agung Lokman Singh Karki akan ditunjuk sebagai perdana menteri interim untuk menstabilkan pemerintahan.
Korban dan Situasi Terkini
Selain Rajyalaxmi, sejumlah pejabat dan warga sipil juga menjadi korban dalam gelombang protes yang telah menewaskan puluhan orang. Aparat keamanan dikerahkan untuk mengendalikan situasi, sementara pemerintah memberlakukan jam malam di beberapa wilayah.
India dan negara tetangga lainnya telah mengeluarkan peringatan perjalanan ke Nepal menyusul meningkatnya eskalasi kekerasan. Sejumlah penerbangan internasional dari dan ke Kathmandu juga sempat terganggu.
Klarifikasi Penting
Kebingungan mengenai kondisi Rajyalaxmi dipicu oleh laporan awal yang salah dari sejumlah media. Fakta terbaru menegaskan bahwa ia masih hidup dan tengah berjuang melawan luka bakar. Informasi ini sekaligus meluruskan kabar simpang siur yang sempat memicu kehebohan publik.