AS Siapkan Sanksi Sekunder untuk Negara Pembeli Minyak Rusia

Date:

Share post:

Washington, 7 Agustus 2025 — Pemerintah Amerika Serikat bersiap memberlakukan sanksi sekunder terhadap sejumlah negara yang masih membeli minyak dari Rusia, termasuk India dan kemungkinan besar China. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memperketat tekanan ekonomi terhadap Moskow atas agresinya di Ukraina.

Kebijakan tersebut diumumkan setelah Presiden AS, Donald Trump, menetapkan tenggat waktu baru untuk penerapan sanksi tambahan terhadap entitas atau negara yang dinilai membantu menopang ekonomi Rusia melalui perdagangan energi.

“Kami tidak akan membiarkan aliran dana dari pembelian energi terus mengisi kas perang Rusia. Negara-negara mitra perlu memilih apakah mereka ingin berbisnis dengan Amerika Serikat atau mendukung negara agresor,” kata seorang pejabat senior Gedung Putih dalam keterangan resmi, Rabu (6/8).

India dan China Berpotensi Terdampak

India disebut sebagai salah satu negara yang paling berpotensi terdampak. Menurut data Departemen Keuangan AS, volume impor minyak India dari Rusia telah meningkat lebih dari 40% sejak 2023. Washington menganggap tren ini bertentangan dengan upaya global menghentikan pendanaan terhadap perang yang berlangsung di Ukraina.

Sementara itu, posisi China masih dikaji lebih hati-hati, mengingat hubungan ekonomi dan geopolitik antara Beijing dan Washington yang lebih kompleks.

“Semua opsi ada di meja. Kami memprioritaskan diplomasi, tapi tidak akan ragu menggunakan kekuatan sanksi jika diperlukan,” kata Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, saat menghadiri rapat Komite Hubungan Internasional Senat AS.

Tujuan Sanksi: Menutup Celah Ekonomi Rusia

Sanksi sekunder merupakan bentuk tekanan tidak langsung yang ditujukan kepada pihak ketiga yang berbisnis dengan Rusia. Dalam skema ini, entitas asing yang tetap menjalin hubungan dagang dengan sektor energi Rusia berisiko kehilangan akses terhadap sistem keuangan dan pasar AS.

Gedung Putih menyebut bahwa strategi ini bertujuan untuk “menutup celah-celah ekonomi” yang selama ini dimanfaatkan Rusia untuk menghindari embargo dari negara-negara Barat.

Tanggapan Internasional

Pemerintah India belum memberikan tanggapan resmi atas rencana tersebut. Namun sejumlah pejabat tinggi di New Delhi sebelumnya menegaskan bahwa impor minyak dari Rusia merupakan keputusan strategis untuk menjaga stabilitas energi domestik.

Sementara itu, Beijing menyatakan bahwa semua kerja sama ekonomi dilakukan dalam kerangka hukum internasional dan tidak boleh dijadikan dasar ancaman unilateral.

Analis kebijakan luar negeri memperkirakan bahwa pemberlakuan sanksi sekunder ini dapat memicu ketegangan diplomatik baru antara Washington dan negara-negara berkembang, terutama di Asia.

Latar Belakang: Upaya Isolasi Rusia

Langkah ini merupakan kelanjutan dari kebijakan sanksi ekonomi yang telah diterapkan AS dan sekutunya sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Meski sejumlah sektor strategis Rusia telah terdampak, ekspor energi—terutama minyak dan gas—masih menjadi penyokong utama ekonomi negara tersebut.

Washington berharap, dengan memperluas cakupan sanksi hingga ke negara-negara mitra dagang Rusia, tekanan terhadap Kremlin akan semakin efektif.


Catatan Redaksi: Kebijakan sanksi sekunder ini masih dalam tahap finalisasi dan belum diumumkan secara resmi dalam bentuk eksekutif order. Kami akan memperbarui informasi ini begitu dokumen resmi diterbitkan.

Sumber : https://nypost.com/2025/08/06/world-news/russia-secondary-sanctions-still-on-track-for-friday-after-putin-witkoff-meeting/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Sepatu Pria

spot_img

Related articles

Pati Memanas! Ribuan Warga Kepung Pendopo, Teriak “Sudewo Mundur!” Meski PBB Batal Naik

PATI – Ribuan warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menggelar aksi unjuk...

KPK Memburu Mastermind Dalang Suap Proyek RSUD Kolaka Timur

Jakarta — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah membongkar lapisan demi lapisan dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Rumah Sakit...

KPK Ungkap Deal Pejabat Kemenag dan Agen Travel Haji Soal Kuota 2024

Jakarta — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka tabir baru dalam penyidikan dugaan korupsi pembagian kuota haji tambahan tahun...

Garuda Muda Terhenti di Menit Akhir: Imbang 2-2 Lawan Tajikistan, Mali Masih di Puncak

Medan, 12 Agustus 2025 — Malam di Stadion Utama Sumatera Utara seharusnya menjadi pesta kemenangan Garuda Muda. Ribuan...