Jakarta – Isu reshuffle di pucuk tertinggi Polri makin menemui titik terang. Sumber internal menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah melakukan pembahasan intens mengenai siapa yang akan menggantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri.
Nama yang paling menguat? Komjen Pol. Rudi Heriyanto Adi Nugroho.
Menurut sumber kuat dari kalangan pemerintahan dan elite keamanan yang dikutip Media Indonesia (6/8/2025), Rudi saat ini merupakan figur terdepan yang dipertimbangkan oleh Prabowo. Diketahui bahwa diskusi antara Jokowi dan Prabowo sudah sampai pada titik finalisasi, dan bisa diumumkan kapan saja.
Figur Hukum yang Tidak “Terkontaminasi”
Rudi Heriyanto, mantan Kapolda Banten dan kini menjabat Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan, dikenal sebagai jenderal dengan rekam jejak hukum murni, tidak tercemar oleh lobi-lobi kekuasaan atau jaringan lama. Ini membuatnya menjadi opsi “bersih” bagi Prabowo yang ingin melakukan konsolidasi kelembagaan tanpa tersandera kepentingan lama.
Sumber menyebut, Rudi juga dikenal memiliki integritas tinggi, serta penguasaan mendalam di bidang hukum dan penegakan ekonomi, terutama dari masa jabatannya sebagai Direktur Tipideksus dan Kadivkum Polri.
“Pak Prabowo ingin Kapolri yang netral, tidak terikat ke Geng Solo, dan mampu melakukan transformasi internal. Rudi adalah pilihan paling ideal saat ini,” ujar sumber yang tak ingin disebutkan namanya.
Dicopot atau Mengundurkan Diri Terhormat?
Isu krusial lain yang ikut dibahas: apakah Listyo akan dicopot langsung oleh Jokowi, atau “mundur” secara terhormat sebagai bagian dari kompromi transisi kekuasaan?
Kabar dari lingkaran Istana menyebutkan bahwa Jokowi tak ingin tampak “dipaksa” mencopot orang dekatnya, sehingga skenario pengunduran diri secara sukarela menjadi opsi elegan.
Namun publik melihat ini sebagai bagian dari skenario besar: menggeser jejaring kekuasaan lama sebelum 20 Oktober 2025 — saat Prabowo resmi dilantik sebagai presiden ke-8 RI.
Polri Di Ambang Rekonstruksi
Pergantian ini bukan hanya soal kursi Kapolri. Ini menyangkut reformasi besar-besaran di tubuh Polri, termasuk kemungkinan:
Pemisahan Detasemen Khusus 88 dan Badan Siber Polri dari pengaruh kekuasaan lama
Evaluasi total terhadap program Presisi warisan Listyo
Pembenahan SDM, promosi dan mutasi besar yang lebih meritokratis
Perang Dingin Masih Terjadi
Walau tampak tenang di permukaan, perang dingin sedang berlangsung di tubuh kepolisian dan pemerintahan. Pergantian Kapolri bukan sekadar rotasi jabatan, tetapi simbol peralihan kekuasaan yang total dari Jokowi ke Prabowo.
Jika Rudi Heriyanto resmi diumumkan sebagai Kapolri, maka ini menandai dimulainya era “bersih-bersih institusi” oleh Presiden Terpilih, yang selama ini dikenal mengidolakan disiplin militer dan ketegasan struktural.