Mira Murati Tolak Tawaran Rp 16 Triliun dari Mark Zuckerberg, Pilih Pertahankan Visi AI Independen

Date:

Share post:

San Francisco, 4 Agustus 2025 — Mira Murati, mantan Chief Technology Officer (CTO) OpenAI, menolak tawaran akuisisi senilai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp 16 triliun) dari CEO Meta, Mark Zuckerberg. Tawaran tersebut ditujukan untuk membawa Murati dan timnya di Thinking Machines Lab (TML) bergabung dengan proyek AI Superintelligence Lab milik Meta.

Murati, yang kini memimpin TML, menegaskan komitmennya terhadap pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang independen dan bertanggung jawab. Ia menyatakan bahwa akuisisi oleh perusahaan besar seperti Meta dapat mengganggu arah dan prinsip dasar yang diusung oleh startup-nya.

“Uang bukan segalanya dalam membangun masa depan AI. Kami ingin tetap berpegang pada visi yang etis dan mandiri,” ujar Murati dalam pernyataan resminya.

Tidak hanya Murati, seluruh anggota tim TML juga dikabarkan menolak tawaran personal dari Meta. Nilai tawaran individu yang diberikan Meta kepada para insinyur TML bahkan berkisar antara Rp 3 triliun hingga Rp 16 triliun. Namun, tak satu pun yang tergoda meninggalkan TML.

Profil Mira Murati

Mira Murati lahir di Albania pada tahun 1988 dan dikenal luas sebagai salah satu tokoh penting dalam pengembangan AI global. Namanya mencuat saat menjabat sebagai CTO OpenAI, organisasi riset yang melahirkan ChatGPT.

Setelah meninggalkan OpenAI, Murati mendirikan Thinking Machines Lab—sebuah startup teknologi yang saat ini dianggap sebagai salah satu kekuatan baru di dunia AI. Fokus TML adalah mengembangkan model AI yang transparan, aman, dan tidak dikendalikan oleh korporasi besar.

Langkah Murati dan timnya untuk menolak akuisisi Meta mendapat banyak pujian dari komunitas AI dan pegiat etika teknologi. Banyak yang menilai sikap ini sebagai bentuk keberanian menjaga kemandirian inovasi dalam menghadapi dominasi raksasa teknologi.

Thinking Machines Lab: Startup AI yang Mengguncang Dunia

Thinking Machines Lab (TML) adalah perusahaan rintisan berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) yang didirikan Mira Murati setelah ia mundur dari jabatannya sebagai CTO di OpenAI. Meski masih tergolong muda, TML telah menjadi sorotan dalam komunitas AI global karena pendekatannya yang berbeda dari perusahaan raksasa seperti Meta, Google, atau Microsoft.

TML berkomitmen untuk:

  • Mengembangkan AI yang transparan dan dapat diaudit oleh publik.

  • Mendorong kolaborasi terbuka dengan komunitas riset independen.

  • Menghindari ketergantungan pada dana korporasi besar agar tetap menjaga integritas etis.

Mira Murati mengatakan, fokus mereka bukan hanya membuat AI yang lebih pintar, tapi juga lebih bertanggung jawab dan aman untuk masyarakat luas.

“Kami ingin menciptakan AI yang tidak hanya supercerdas, tapi juga bisa dipercaya, dan itu hanya mungkin jika dikembangkan secara independen,” ujarnya.

Dampak Penolakan Meta Terhadap Industri AI

Penolakan akuisisi ini menjadi tamparan simbolis bagi Meta dan perusahaan teknologi besar lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, raksasa teknologi berlomba mengakuisisi talenta dan perusahaan kecil yang memiliki potensi dalam pengembangan AI superintelligence.

Namun langkah TML ini membuktikan bahwa bukan semua inovator tergoda oleh uang. Banyak yang melihat bahwa gerakan seperti ini bisa membuka jalan bagi munculnya ekosistem AI alternatif—lebih terbuka, transparan, dan tidak dimonopoli.

Apa Selanjutnya untuk Mira Murati dan TML?

Beberapa analis memperkirakan TML akan menjadi pemain kunci dalam gelombang AI generasi berikutnya. Dengan dukungan komunitas riset independen dan investor yang berpihak pada etika teknologi, Murati diprediksi akan mempercepat pengembangan AI yang ramah pengguna dan bersifat kolektif.

TML juga dikabarkan tengah mengembangkan sistem AI baru yang dapat berinteraksi lebih alami dan memahami konteks manusia lebih dalam, jauh melampaui kemampuan model generatif saat ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Jam Tangan

spot_img

Related articles

Pati Berkobar! Ratusan Ribu Massa Gempur Kantor Bupati, Gas Air Mata & Mobil Terbakar Warnai Aksi

PATI – Suasana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025), berubah menjadi lautan amarah. Ratusan ribu massa yang...

Sudirman Said Resmi Jadi Rektor UHN Tegal, Siap Angkat Reputasi ke Level Internasional

TEGAL – Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Harkat...

Pati Memanas! Ribuan Warga Kepung Pendopo, Teriak “Sudewo Mundur!” Meski PBB Batal Naik

PATI – Ribuan warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menggelar aksi unjuk...

KPK Memburu Mastermind Dalang Suap Proyek RSUD Kolaka Timur

Jakarta — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah membongkar lapisan demi lapisan dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Rumah Sakit...