Ekonomi Aceh Tumbuh 4,82 % pada Triwulan II 2025, Pertanian Jadi Tulang Punggung

Date:

Share post:

Banda Aceh, 5 Agustus 2025 — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,82 % secara year‑on‑year (y‑on‑y) pada Triwulan II Tahun 2025, yang mengukur kondisi dibanding Triwulan II 2024

Jika dibandingkan dengan Triwulan I 2025 (quarter‑to‑quarter / q‑to‑q), pertumbuhan ekonomi Aceh mencapai 3,02 %

Sektor Unggulan: Pertanian, Transportasi, dan Pergudangan

Struktur PDRB Aceh masih sangat bergantung pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, yang menyumbang 31,52 % terhadap total PDRB wilayah ini. Dari sisi pertumbuhan, sektor ini mencatat kenaikan 6,93 % dan menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan regional.

Bidang lain yang tampil mengesankan adalah transportasi dan pergudangan, yang mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 13,37 % secara y‑on‑y. Sektor industri pengolahan juga menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 6,50 %

Sektor yang Mengalami Kontraksi

Meski mayoritas sektor tumbuh positif, terdapat beberapa bidang yang mengalami kontraksi, antara lain:

  • Jasa perusahaan: −2,24 %

  • Konstruksi: −0,28 %

  • Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib: −0,22 %

Dari Sisi Pengeluaran: Ekspor Dorong PDRB

Komponen pengeluaran yang mendominasi PDRB Aceh pada Triwulan II 2025 adalah:

  • Ekspor barang dan jasa: 64,43 %

  • Konsumsi rumah tangga: 55,24 %

  • Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB): 30,72 %

Terlepas dari dominasi ekspor, impor barang dan jasa luar negeri menjadi faktor pengurang terbesar PDRB, mencapai 69,00 %

Selain itu, ternyata ekspor barang dan jasa mencatat pertumbuhan tertinggi di antara komponen pengeluaran sebesar 17,62 %. Sebaliknya, konsumsi pemerintah terkontraksi 9,40 %, dan PMTB turun 2,13 %.

Analisis & Implikasi Kebijakan

  • Ketergantungan struktural: Dominasi sektor pertanian menunjukkan ketergantungan Aceh pada komoditas primer yang rentan terhadap fluktuasi harga pasar dan cuaca.

  • Potensi logistik: Lonjakan di sektor transportasi & pergudangan membuka peluang pengembangan distribusi dan konektivitas antarwilayah.

  • Dilema investasi dan konsumsi pemerintah: Kontraksi pada belanja modal pemerintah dan pembenahan infrastruktur bisa menghambat pertumbuhan berkualitas dan pemerataan pembangunan.

Kesimpulan

Triwulan II 2025 menjadi momentum pemulihan ekonomi Aceh setelah kontraksi awal tahun. Dengan pertumbuhan 4,82 % (y‑on‑y) dan peningkatan 3,02 % (q‑to‑q), Aceh menunjukkan daya tahan yang kuat. Namun, perlu langkah strategis untuk memperkuat sektor ekonomi non-pertanian, menghidupkan investasi produktif, dan memperkuat tata kelola publik agar pertumbuhan lebih inklusif dan berkelanjutan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Kemeja Pria

spot_img

Related articles

Pati Berkobar! Ratusan Ribu Massa Gempur Kantor Bupati, Gas Air Mata & Mobil Terbakar Warnai Aksi

PATI – Suasana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025), berubah menjadi lautan amarah. Ratusan ribu massa yang...

Sudirman Said Resmi Jadi Rektor UHN Tegal, Siap Angkat Reputasi ke Level Internasional

TEGAL – Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Harkat...

Pati Memanas! Ribuan Warga Kepung Pendopo, Teriak “Sudewo Mundur!” Meski PBB Batal Naik

PATI – Ribuan warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menggelar aksi unjuk...

KPK Memburu Mastermind Dalang Suap Proyek RSUD Kolaka Timur

Jakarta — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah membongkar lapisan demi lapisan dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Rumah Sakit...