Jakarta, 4 Agustus 2025 — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa sebuah Bibit Siklon Tropis 90S telah terdeteksi di wilayah Samudra Hindia bagian barat daya Sumatera. Bibit siklon ini berpotensi memicu cuaca ekstrem di wilayah barat Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Apa Itu Bibit Siklon Tropis?
Bibit siklon adalah sistem cuaca yang belum berkembang sepenuhnya menjadi siklon tropis, namun menunjukkan potensi untuk itu. Dalam kasus 90S, sistem ini sedang diamati karena menunjukkan tekanan rendah dan pusaran angin yang cukup konsisten — dua syarat dasar pembentukan siklon tropis.
Menurut pantauan BMKG, Bibit 90S saat ini memiliki:
Kecepatan angin maksimum: sekitar 25 knot atau 46 km/jam
Tekanan udara minimum: sekitar 1005 hPa
Peluang Perkembangan:
Dalam 24 jam ke depan: Potensi berkembang menjadi siklon tropis masuk dalam kategori Rendah–Sedang.
Dalam 48–72 jam ke depan: Masih berada pada kategori Rendah.
Meskipun peluang pembentukan siklon tropis tidak terlalu tinggi, BMKG tetap mengimbau masyarakat, khususnya di wilayah barat Sumatera dan perairan sekitarnya, untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Dampak Potensial
Kondisi cuaca yang dipengaruhi oleh sistem bibit siklon ini bisa menimbulkan:
Gelombang laut tinggi di Samudra Hindia barat Sumatera hingga wilayah selatan Nias dan Mentawai.
Hujan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung.
Angin kencang yang dapat mengganggu aktivitas pelayaran dan penerbangan.
Imbauan BMKG:
Nelayan dan pelaku pelayaran diminta berhati-hati terhadap gelombang laut tinggi di wilayah barat Sumatera.
Pemerintah daerah diimbau mengaktifkan sistem mitigasi bencana untuk antisipasi banjir bandang dan tanah longsor.
Masyarakat diminta terus memantau informasi cuaca terkini dari BMKG melalui kanal resmi.
Meski belum menjadi badai besar, keberadaan Bibit 90S cukup signifikan untuk memicu gangguan cuaca di wilayah barat Indonesia. Masyarakat diharapkan tetap waspada namun tidak panik, serta terus mengikuti pembaruan dari otoritas resmi.
