New Jersey, AS – Final Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 yang mempertemukan Chelsea dan Paris Saint-Germain (PSG) di MetLife Stadium, New Jersey, Amerika Serikat, berakhir tidak hanya dengan kemenangan telak 3-0 untuk Chelsea, tetapi juga diwarnai kekisruhan di menit-menit akhir pertandingan.
Chelsea tampil dominan sepanjang pertandingan dan memastikan gelar juara dunia antarklub melalui tiga gol tanpa balas ke gawang PSG. Namun, suasana panas tak hanya hadir di lapangan permainan, tetapi juga meledak setelah peluit panjang dibunyikan wasit.
Puncak ketegangan terjadi pada menit ke-86, ketika gelandang PSG Joao Neves diganjar kartu merah langsung akibat menarik rambut bek Chelsea, Marc Cucurella, dalam situasi yang jauh dari bola. Tindakan provokatif itu memancing emosi para pemain Chelsea, dan memicu keributan kecil di lapangan.
Tak berhenti di situ, begitu pertandingan usai, suasana kembali memanas. Sejumlah pemain dari kedua tim terlibat adu mulut dan saling dorong. Dalam video yang beredar luas di media sosial, pelatih PSG Luis Enrique terlihat mendekati kerumunan dan mendorong wajah pemain Chelsea, Joao Pedro, dalam upaya yang tampak emosional.
Dalam konferensi pers seusai pertandingan, Luis Enrique memberikan klarifikasi terkait aksinya tersebut. Ia membantah bertindak agresif dan menyebut bahwa tindakannya semata-mata untuk meredam konflik yang sedang berlangsung.
“Saya hanya berusaha melerai. Situasinya sangat kacau, dan saya mencoba memisahkan para pemain agar tidak terjadi keributan lebih besar. Tidak ada niat untuk memprovokasi,” ujar Enrique.
Ia menambahkan bahwa tekanan yang besar dalam pertandingan final dunia seperti ini bisa membuat siapa pun terpancing emosi. Pemain muda Chelsea, Joao Pedro, yang menjadi sasaran dorongan pelatih PSG, menanggapi kejadian tersebut dengan kepala dingin.
“Saya rasa beberapa pemain kehilangan kendali karena kekalahan. Itu hal yang bisa terjadi dalam laga sepenting ini. Saya tidak ambil hati. Fokus saya tetap pada kemenangan tim,” ujar Pedro kepada media.
FIFA telah merespons insiden tersebut dan menyatakan akan melakukan peninjauan atas tindakan Joao Neves dan Luis Enrique. Komite Disiplin FIFA diperkirakan akan segera mengumumkan hasil evaluasi dan kemungkinan pemberian sanksi tambahan, termasuk larangan bertanding atau denda kepada individu yang terlibat.
Sampai berita ini diturunkan, PSG belum memberikan pernyataan resmi, sementara pihak Chelsea memilih tidak mengomentari insiden lebih lanjut, mengingat fokus mereka adalah pada perayaan gelar.
Di balik insiden ini, Chelsea tampil sangat impresif sepanjang turnamen. Dengan permainan solid dan agresif, mereka sukses meraih gelar Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 untuk pertama kalinya sejak format baru diberlakukan. Kemenangan ini menegaskan dominasi mereka di pentas sepak bola internasional musim ini.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa pertandingan kelas dunia tak hanya membutuhkan skill teknis, tapi juga kedisiplinan emosional dari para pemain dan ofisial. Di balik kemenangan dan kekalahan, nilai sportivitas tetap harus dijaga.
Sumber :
Foto & Video: FIFA Media Hub, Sky Sports