Iptu Andi Ulva, Dari Penyesalan Sampai Mendapat Penghargaan Hoegeng Awards 2025

Date:

Share post:

Jakarta, 18 Juli 2025 — Perubahan hidup bisa datang dari kesadaran, bahkan setelah kesalahan besar. Inilah yang tergambar dari sosok Iptu Andi Sri Ulva Baso, perwira Polwan asal Sulawesi Selatan yang meraih Hoegeng Awards 2025 untuk kategori Polisi Inovatif.

Penghargaan tersebut diberikan atas inovasinya menciptakan “Meja Tanpa Laci”, sebuah desain meja pelayanan publik tanpa ruang tersembunyi untuk mencegah terjadinya pungutan liar (pungli) di kantor polisi. Gagasan sederhana namun berdampak besar ini lahir dari pengalaman pribadi Ulva yang pernah terjerumus dalam praktik korupsi.

Mengakui Masa Lalu

Dalam pengakuan terbuka, Ulva menceritakan bagaimana ia dulu menerima uang pungli dari masyarakat. Uang itu digunakan untuk membeli kendaraan dan perhiasan. Namun, setelah mengalami pergolakan batin, ia memutuskan untuk menjual semua barang hasil “uang haram” tersebut dan menyumbangkannya kepada anak-anak yatim sebagai bentuk penebusan dosa.

Transformasi Ulva bermula dari keikutsertaannya dalam pelatihan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) di Sorong. Sepulang dari pelatihan, ia mulai menerapkan prinsip transparansi dan integritas dalam setiap aspek pekerjaannya. Meskipun sempat dicibir sebagai “sok suci”, ia tetap teguh.

Salah satu bentuk konkretnya adalah mengajak rekan-rekan sesama polisi untuk bermain game edukatif antikorupsi, sebagai cara kreatif membangun kesadaran kolektif.

Ulva mengungkap bahwa motivasi terbesarnya datang dari pesan sang ayah semasa hidup: “Jadilah polisi yang jujur.” Kini, ia berharap bisa mewariskan nilai yang sama kepada anaknya—membayangkan masa depan Indonesia yang bersih dari korupsi.

Penghargaan Bergengsi

Penghargaan diserahkan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Auditorium Mutiara STIK-PTIK, Jakarta Selatan. Kehadiran para pejabat utama Polri serta tokoh antikorupsi menjadikan momen itu simbol penting dari harapan perubahan di tubuh kepolisian.

Kisah Iptu Ulva membuktikan bahwa transformasi diri bukan hanya mungkin, tetapi bisa menjadi inspirasi nasional. Ia adalah contoh bahwa integritas bukan tentang masa lalu, tetapi tentang pilihan hari ini dan ke depan.


Sumber : Tribun Medan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Jam Tangan

spot_img

Related articles

Pati Berkobar! Ratusan Ribu Massa Gempur Kantor Bupati, Gas Air Mata & Mobil Terbakar Warnai Aksi

PATI – Suasana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025), berubah menjadi lautan amarah. Ratusan ribu massa yang...

Sudirman Said Resmi Jadi Rektor UHN Tegal, Siap Angkat Reputasi ke Level Internasional

TEGAL – Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Harkat...

Pati Memanas! Ribuan Warga Kepung Pendopo, Teriak “Sudewo Mundur!” Meski PBB Batal Naik

PATI – Ribuan warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menggelar aksi unjuk...

KPK Memburu Mastermind Dalang Suap Proyek RSUD Kolaka Timur

Jakarta — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah membongkar lapisan demi lapisan dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Rumah Sakit...