Moskow, 8 Juli 2025 – Di sebuah jalanan sepi di wilayah Odintsovo, pinggiran barat Moskow, tubuh Roman Starovoit ditemukan tak bernyawa dengan luka tembak di bagian kepala. Mantan Menteri Transportasi Rusia itu, yang baru saja dipecat Presiden Vladimir Putin beberapa jam sebelumnya, diduga kuat mengakhiri hidupnya sendiri. Namun, seperti banyak kasus kematian misterius pejabat tinggi Rusia dalam dua dekade terakhir, peristiwa ini memicu lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
Pemecatan Starovoit diumumkan lewat dekrit presiden yang dirilis Senin pagi, 7 Juli. Tanpa keterangan pers, tanpa pengumuman resmi dari Kremlin. Di dunia birokrasi Rusia yang dikontrol ketat, keputusan semacam ini biasanya menandakan lebih dari sekadar kinerja buruk. Starovoit, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Kursk dan dikenal sebagai “loyalis Kremlin,” dilantik menjadi Menteri Transportasi pada Desember 2024. Penunjukannya kala itu dianggap sebagai bagian dari perombakan kabinet menyusul tekanan logistik besar di medan perang Ukraina dan berbagai sanksi barat yang mengguncang infrastruktur Rusia.
Namun, hanya tujuh bulan menjabat, ia dipecat. Beberapa hari sebelumnya, sektor transportasi Rusia mengalami kerusakan parah akibat serangan drone Ukraina yang melumpuhkan bandara, jalur kereta, dan gudang bahan bakar. Ada desas-desus bahwa Putin marah besar atas kegagalan kementerian merespons secara efektif.
Tubuh Starovoit ditemukan di dalam kendaraan Tesla Model X miliknya yang terparkir di sebuah area rindang di Odintsovo. Menurut penyelidikan awal dari Komite Investigasi Rusia (SKR), ia meninggal akibat luka tembak di kepala. Sebuah pistol Makarov ditemukan di kursi penumpang depan.
Namun, keterangan ini meninggalkan banyak celah:
Mengapa ia memilih mobil sebagai tempat bunuh diri?
Mengapa ia membawa pistol dinas Soviet tua padahal dikenal sebagai penyuka senjata modern?
Tidak ditemukan catatan bunuh diri atau pesan tertulis.
Seorang penyelidik yang tak mau disebutkan namanya mengatakan kepada Novaya Gazeta bahwa “semua terlihat bersih… terlalu bersih.” Jejak darah minimal, tidak ada sidik jari asing — atau justru terlalu steril untuk disebut bunuh diri spontan?
Jejak Korupsi dari Kursk
Dugaan korupsi besar membayangi kematian Starovoit. Ia tengah diselidiki oleh FSB atas penyelewengan anggaran pertahanan sebesar 19,4 miliar rubel (sekitar 210 juta dolar) saat menjabat Gubernur Kursk, khususnya proyek pertahanan perbatasan dengan Ukraina.
Sumber dalam Kementerian Keuangan menyebut proyek itu “menghilang tanpa jejak.” Beberapa laporan audit internal menyebutkan pembelian pagar baja, drone, dan sistem radar yang tidak pernah dikirimkan. Lebih mencurigakan lagi, banyak kontraktor fiktif memiliki hubungan keluarga dengan staf Starovoit.
Beberapa analis menyebut pemecatannya bukan karena kinerja transportasi, tapi sebagai “pengorbanan politik” menjelang gelombang bersih-bersih dalam tubuh birokrasi menjelang pemilu Duma 2026.
Kematian Starovoit bukanlah insiden pertama. Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 12 eksekutif, gubernur, dan pejabat militer tingkat menengah dilaporkan meninggal dunia dengan “penyebab tak wajar.” Beberapa loncat dari gedung, beberapa “bunuh diri” dengan dua tembakan di belakang kepala — sesuatu yang secara balistik hampir mustahil.
Kematian Yevgeny Prigozhin, kepala Wagner Group, dalam kecelakaan pesawat Agustus 2023, menjadi contoh paling terkenal. Hingga kini, laporan resmi atas insiden tersebut masih dirahasiakan Kremlin.
Dengan konteks ini, sulit untuk menerima kematian Starovoit sebagai semata-mata “bunuh diri akibat tekanan.”
Keluarga Starovoit menolak diwawancarai. Istrinya, Svetlana, hanya menyampaikan satu kalimat kepada pers: “Roman adalah pria yang kuat.” Ia tak terlihat di pemakaman tertutup yang diadakan dini hari pada 8 Juli, hanya dihadiri kurang dari 20 orang.
Tak satu pun pejabat Kremlin hadir dalam pemakaman. Tak ada ucapan duka dari Putin. Bahkan tak ada liputan langsung dari media pemerintah seperti RT atau Sputnik. Sikap ini memperkuat dugaan bahwa kematian ini adalah bagian dari narasi yang “ingin dibungkam.”
Siapa Pengganti, Siapa Terancam?
Tak lama setelah kematian Starovoit, Presiden Putin menunjuk Andrei Nikitin sebagai penjabat Menteri Transportasi. Nikitin dikenal sebagai teknokrat pendiam dan loyalis utama Sergey Kiriyenko, wakil kepala staf Kremlin yang sedang naik daun. Banyak yang menilai pengangkatan ini sebagai sinyal bahwa kementerian transportasi kini di bawah kendali “kelompok teknokrat baru” yang didukung oleh intelijen dalam negeri.
Sejumlah nama disebut-sebut sedang dalam radar pembersihan berikutnya: beberapa gubernur wilayah strategis dan kepala-kepala perusahaan milik negara di sektor energi dan komunikasi.
Sejak awal perang Ukraina, Rusia semakin menutup diri terhadap transparansi publik. Penyelidikan kematian pejabat tinggi sering kali selesai dengan laporan ringkas, tanpa otopsi terbuka, tanpa penyelidikan independen.
Lembaga HAM seperti Memorial dan Novaya Gazeta terus mendesak adanya investigasi terbuka, namun selalu dibatasi akses. Seorang wartawan investigasi terkemuka, Ivan Kolpakov, bahkan menulis bahwa “di Rusia hari ini, menyelidiki kematian seorang pejabat setara menggali kubur sendiri.”
Roman Starovoit—Akhir yang Dipilih atau Dipaksakan?
Roman Starovoit mungkin adalah pion yang dijatuhkan dalam permainan kekuasaan Kremlin yang tak pernah berhenti bergerak. Apakah ia korup dan bunuh diri karena ketakutan? Ataukah ia tahu terlalu banyak dan perlu disingkirkan?
Di Rusia modern, kebenaran sering kali terkubur lebih dalam dari jasad mereka yang dibungkam.
Artikel ini disusun berdasarkan kompilasi sumber terbuka dan analisis historis atas pola kekuasaan di Rusia. Beberapa nama disamarkan untuk menjaga keselamatan narasumber.