Jakarta, 1 Juli 2025 — Aktivis sekaligus dokter lulusan luar negeri, Dr. Tifa Savitri, mengaku mengalami tindakan intimidasi terkait aktivitasnya yang secara terbuka mempertanyakan keabsahan ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengungkapkan bahwa putrinya sempat didatangi oleh orang tak dikenal di tempat kosnya, yang disebut-sebut berniat melakukan tindakan kekerasan.
Dalam pernyataan melalui kanal media sosial pribadinya, Dr. Tifa menyampaikan bahwa teror tersebut terjadi belum lama ini. Seorang pria tak dikenal disebut mendatangi tempat tinggal anaknya dan mencoba masuk dengan dalih mencari seseorang. Namun, menurut keterangan Tifa, tujuan utama orang tersebut adalah intimidasi terhadap keluarganya.
“Anak saya didatangi orang yang tidak dikenal. Sudah sangat jelas bahwa ini bentuk teror. Katanya mau ‘menyakiti’,” ujar Tifa dalam video yang diunggah di akun resminya.
Dr. Tifa dikenal sebagai salah satu pihak yang vokal mempertanyakan keabsahan ijazah Jokowi sejak beberapa tahun terakhir. Kritik tersebut kembali mencuat ke publik setelah beberapa pihak menggugat ke pengadilan, meskipun kasus serupa sebelumnya telah berkali-kali dimentahkan oleh pihak berwenang dan pengadilan menyatakan dokumen ijazah Presiden Jokowi sah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari aparat kepolisian mengenai dugaan teror yang disampaikan Dr. Tifa. Namun, beberapa warganet mendesak aparat untuk segera mengusut laporan tersebut bila telah dilaporkan secara resmi.
Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menyebut bahwa perbedaan pendapat seharusnya tidak dibalas dengan kekerasan atau intimidasi. “Jika benar ada teror, itu mencoreng prinsip demokrasi. Kritik adalah bagian dari kebebasan berekspresi yang dijamin undang-undang,” ujarnya.
Dr. Tifa menyatakan akan terus menyuarakan pendapatnya meski mendapat tekanan. Ia juga menyebut akan menempuh jalur hukum jika intimidasi terhadap keluarganya berlanjut.
Tuduhan teror terhadap keluarga Dr. Tifa menambah eskalasi dalam polemik seputar isu ijazah Presiden Jokowi. Publik kini menanti klarifikasi dari aparat keamanan serta kejelasan hukum terkait peristiwa ini