Era AI dan 6G Mendekat: Indonesia Siap Hadapi Revolusi Teknologi?

Date:

Share post:

Jakarta, Juni 2025 – Teknologi generatif AI, komputasi kuantum, dan jaringan 6G menjadi fokus utama global tahun ini. Indonesia harus bersiap, karena teknologi ini menjanjikan lompatan besar dalam era digital—namun juga membawa tantangan serius dalam infrastruktur dan SDM .

Emerging tech seperti AI, quantum computing, dan 6G diramalkan membawa kecepatan data hingga terabit per detik, latensi ultra-rendah, serta sistem komunikasi pintar dan aman .

Global konsorsium riset dan pembuat kebijakan AI-6G termasuk lembaga seperti HKUST, Telecom Review Asia, dan Indonesia sendiri melalui “Making Indonesia 4.0”, mengikuti tren ini

Standarisasi jaringan 6G direncanakan mulai 2025, dan penerapan komersial di Indonesia diprediksi berlangsung akhir dekade ini. Penelitian dan kolaborasi riset sudah berjalan sejak awal 2025 .

Perpaduan AI dan 6G akan mendukung layanan real-time seperti kendaraan otonom, telemedicine, dan smart cities. Quantum computing menjanjikan keamanan data lebih tinggi serta solusi komputasi kompleks yang tak teratasi oleh teknologi klasik .

Pemerintah dan akademisi menjalankan strategi:

  1. Pengembangan lab AI-kuantum (kerjasama HKUST).

  2. Infrastruktur 6G: tower, spektrum, satelit.

  3. SDM: pelatihan engineer, regulasi data & keamanan .

Setelah sukses implementasi 5G, perhatian global bergeser ke 6G. Asia Pasifik dipimpin dorongan R&D dalam teknologi wireless, AI-native network, dan quantum. Pemerintah Indonesia melalui program Making Indonesia 4.0 menargetkan transformasi ekonomi digital agar tak tertinggal, dengan dukungan perubahan regulasi dan investasi infrastruktur .

Menurut artikel Technative:

“The convergence of 6G and AI will redefine the technology ecosystem in 2025… allowing businesses to gain from faster data processing time and real-time decision making” technative.io.

Rohde & Schwarz Indonesia menambahkan:

“Pengembangan 5G saat ini menjadi dasar penting sebelum kami melangkah ke 6G yang terintegrasi AI” theindonesianpost.com.

Indonesia berada di persimpangan besar: cepat mengadopsi teknologi mutakhir, atau tertinggal dari negara tetangga. Kesiapan infrastruktur, regulasi, dan SDM akan menentukan apakah negara akan jadi surfer di gelombang digital global, atau tercebur tertinggal di dasar samudra teknologi.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Kaos Polos

spot_img

Related articles

Abraham Samad Diperiksa 10 Jam di Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Fitnah Ijazah Palsu Jokowi

Jakarta, 14 Agustus 2025 — Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menjalani pemeriksaan maraton di Direktorat...

Kisruh Kenaikan PBB: Akar Masalah Ada di UU Masa Rezim Jokowi

Jakarta,- Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang kini ramai di berbagai daerah, termasuk Jombang,...

Pati Berkobar! Ratusan Ribu Massa Gempur Kantor Bupati, Gas Air Mata & Mobil Terbakar Warnai Aksi

PATI – Suasana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025), berubah menjadi lautan amarah. Ratusan ribu massa yang...

Sudirman Said Resmi Jadi Rektor UHN Tegal, Siap Angkat Reputasi ke Level Internasional

TEGAL – Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Harkat...